SOSIALISASI GERAKAN 2 IN 1

Sejumlah siswa-siswi SMAN 6 Banjarmasin melakukan aksi turun ke jalan guna menyosialisasikan gerakan 2 in 1 di masyarakat.

KERJASAMA SMAN 6 BANJARMASIN DENGAN PIHAK TERKAIT

SMAN 6 Banjarmasin menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan dan POLDA Kalimantan Selatan guna mendukung gerakan berkendara 2 in 1.

PERINGATAN HARI JADI KOTA BANJARMASIN

SMAN 6 Banjarmasin mengambil tema lingkungan sebagai tema mobil hias yang digunakan untuk konvoi dalam serangkaian acara Peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin.

GREEN GARDEN

Berkebun di sekolah dapat dilakukan guna menghijaukan sekolah dan melestarikan lingkungan.

SAVE OUR EARTH, SAVE OUR NATION

Marilah kita jaga bumi kita demi kelangsungan bangsa dan dunia.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Ganggang Bisa Jadi Bahan Bakar Baru

fotoTEMPO Interaktif, Bandung - Ganggang bisa menjadi bahan bakar alternatif berupa bioetanol. Tanaman di air tawar dan payau itu lebih unggul dibanding bahan etanol yang terbuat dari singkong, ubi, atau jagung. Hasil penelitian mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut dinobatkan sebagai juara pertama lomba karya ilmiah ilmu hayati nasional di Institut Teknologi Bandung akhir pekan lalu.

Tim juara pertama yang beranggotakan Sulfahri dan Siti Muslihah dari Jurusan Biologi dan Teknik Lingkungan ITS Surabaya itu mengangkat riset tentang penggunaan ganggang jenis Algae Spyrogyra untuk bahan bakar alternatif berbentuk etanol. Dengan penambahan enzim-enzim alfa amilase dengan lama waktu fermentasi tertentu, mereka membuktikan tanaman ganggang bisa menjadi bahan bakar yang murah.

Menurut anggota dewan juri, Pingkan Adityawati, enzim alfa amilase biasa dipakai untuk proses pembuatan bioetanol dari bahan singkong, ubi, atau jagung. Kali ini, enzim tersebut dicoba pada ganggang. "Penelitian mereka sudah dekat untuk diterapkan," ujar dosen Pinkan yang juga dosen ITB itu.

Sulfahri dan Siti Muslihah sengaja tidak memilih singkong, ubi, dan jagung sebagai bahan etanol karena akan mengganggu pola konsumsi masyarakat. Sebagai gantinya, mereka melirik Algae Spirogyra. Jenis ganggang yang bisa tumbuh di air tawar dan payau itu terbukti punya kandungan karbohidrat yang tinggi. Perkembang biakannya pun bisa sangat cepat.

Jika dibandingkan, untuk menghasilkan bioetanol sebanyak 1 liter, dibutuhkan 8 kilogram ubi jalar, atau singkong 6,5 kilogram, atau 5 kilogram jagung. Dengan alga itu, cukup 0,67 kilogram saja.

Agar didapat hasil yang memuaskan, mereka juga menghitung waktu terbaik lama fermentasi alga dengan enzim. Kadar bioethanol tertinggi 9,32 persen diperoleh pada hari ke-10 dengan penambahan enzim amilase sebanyak 0,06 gram.

Ganggang jenis lainnya mengantar Tim Universitas Indonesia sebagai pemenang kedua. Tangguh Wijoseno, Aditya Rinus P Putra, Muhammad Iqbal, Faris Najmuddin Zahir, dan Haafizh Izzatullah menawarkan generasi ketiga teknologi alga. Mereka memanfaatkan nutrien limbah tahu sebagai medium pertumbuhan mikroalga Chlorella Sp.

Langkah itu, ujar mereka, untuk mengurangi masalah pemanasan global, pencemaran lingkungan, sekaligus pemenuhan biofuel untuk mendukung program energi campuran di Indonesia pada 2025.

Saat ini jumlah industri tahu di Indonesia mencapai 84 ribu unit usaha dengan kapasitas 25,6 juta ton per tahun. Massa jenis limbah tahu itu sebanyak 1,3 kilogram per liter. Total volume limbah tahu di Indonesia 5 juta lebih kilo liter per hari.

Dari penelitian itu, kultur Chlorella vulgaris dengan limbah tahu berpotensi menyerap gas karbondioksida. Setiap tahunnya bisa mengurangi 1,7 miliar kilogram CO2.

Adapun juara ketiga diraih Mardhatillah Sariyanti dari Universitas Indonesia tentang kloning gen Early-7 Human Papillomavirus Tipe 16. Juara pertama hingga ketiga mendapat hadiah uang sebesar Rp 7, 5, dan 3 juta.

Sebelumnya pada penyisihan tahap pertama, dewan juri meloloskan 7 finalis dari 20 peserta. Penilaian tahap dua dilakukan Sabtu (12/2) lalu di ITB. Kompetisi National Life Science Competititon yang digelar perdana oleh Himpunan Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Nymphaea ITB ini ingin mencari penelitian baru asli karya mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan hasilnya bisa dipakai masyarakat.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Bus Layang Diperkenalkan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com —  Keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki sistem transportasi dengan menggunakan sarana transportasi massal ditangkap konsorsium sarana transportasi untuk mengenalkan bus layang.

Investasi untuk bus ini jauh lebih murah, tidak mengambil jalur jalan, dan pembangunannya cepat
-- Jopie Widjaja

Bus layang ini telah dipakai di beberapa kota di China. Tahun depan, bus layang juga akan beroperasi di Brasil, Amerika Serikat, Inggris, Italia, dan beberapa kota di Spanyol.
Menurut Jopie Widjaja, Presiden PT Infiniti Wahana, yang menjadi salah satu anggota konsorsium, bus layang memiliki sejumlah kelebihan dibanding moda angkutan massal lainnya.
"Investasi untuk bus ini jauh lebih murah, tidak mengambil jalur jalan, dan pembangunannya cepat," kata Jopie yang menggandeng PT Zebra Nusantara dan Shenzen Hashi Future Parking Equipment Co.
Konsep bus layang berbeda dengan konsep yang akan digarap DKI Jakarta, yaitu mengganti monorel dengan busway. Bentuk bus layang mirip kereta dengan empat gerbong. Bentuknya juga mirip bus tingkat, tetapi jauh lebih besar dan lebar karena mobil-mobil lain bisa melaju di bawah bus layang.  
Ini bisa terjadi karena bus tersebut memiliki dua kaki di kiri-kanannya yang berjalan di atas rel. Rel ini bisa diletakkan di tepi median jalan dan separator sehingga ada ruang bagi kendaraan lain untuk melintas di kolong bus layang. Menurut Jopie, investasi yang dibutuhkan bus layang hanya 15 juta dollar AS setiap kilometernya.
Sementara itu, subway membutuhkan 100 juta dollar AS per km, dan monorel 50 juta dollar AS per km. Selain itu, masa konstruksi bus layang hanya satu tahun, sementara subway enam tahun, dan monorel tiga tahun. "Biaya operasinya juga lebih murah dan sangat ekonomis. Lagi pula, ada sistem evakuasi penumpang," kata Jopie. Kapasitas bus layang sangat besar.
Satu gerbong bus setara dengan 10 kopaja atau sekitar 300 penumpang. Sementara itu, satu bus layang terdiri dari empat gerbong sehingga bisa menampung 1.200 penumpang. Dalam tahap awal yang ditawarkan di Jakarta, proyek jalan layang itu akan menggunakan jalur Kota-Blok M dengan mendirikan 21 halte dan 42 bus layang. Investasi bus layang dibiayai swasta murni (tanpa menggunakan APBD, termasuk saat operasional).
Tarif tiket Rp 5.000 sekali jalan dan menggunakan sistem build operation transfer (BOT) selama 30 tahun. Dengan penawaran konsep itu, kata Jopie, pihaknya akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Jakarta. "Masyarakat akan mendapatkan angkutan aman, nyaman, cepat tanpa terkendala jalur busway dan sejenisnya," kata Jopie yang juga menawarkan hal ini ke Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
Asisten Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Hasan Basri Saleh, mengatakan akan mempelajari konsep ini. "Kami akan sampaikan ke Gubernur secepatnya," kata Hasan. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendrosubroto menyatakan, pihaknya menilai konsep yang ditawarkan itu inovatif dan modern.
"Artinya, kita memang butuh sarana transportasi massal yang hemat energi, diterapkan dengan tarif terjangkau, dan diterima masyarakat. Jadi, ini memang sangat baik," katanya.

PACOM 2011, Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA

Pacom merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Ilmiah dan Studi Mahasiswa BEM KM FK Unair. Lomba ini adalah lomba karya tulis ilmiah yang bersifat invitasi dan terbuka bagi seluruh pelajar SMA/sederajat dari semua kelas (X, XI, dan XII) baik negeri maupun swasta yang ada di daerah Jawa, Bali, NTB, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pacom 2011 ini akan mengundang pelajar SMA/sederajat yang berada di wilayah Jawa, Bali, NTB, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Pelaksanaan babak Penyisihan diadakan di 27 kota yang tersebar di wilayah Jawa, Bali, NTB, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, sedangkan babak semifinal, final, dan grand final diadakan pada tanggal 19 dan 26 November di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Tema : METABOLIC SYNDROME: STOP AND AVOID!
Hadiah bagi para pemenang:
Juara I     :  Uang Senilai Rp 2.000.000,00
Trophy Bergilir Gubernur Jawa Timur + Trophy Tetap
Juara II   :  Uang Senilai Rp 1.000.000,00
Trophy Bergilir Rektor UNAIR + Trophy Tetap
Juara III  :  Uang Senilai Rp 750.000,00
Trophy Bergilir Dekan UNAIR + Trophy Tetap
Petunjuk mengenai info persyaratan kepesertaan, subtema, sistematika karya tulis ilmiah dan alur pendaftaran yang lebih lengkap dapat didownload berupa file Petunjuk Pelaksanaan (JukLak) Pacom di halaman download

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kemitraan SMAN 6 Banjarmasin dengan Pihak Lain

Berikut merupakan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh SMAN 6 Banjarmasin untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna mendukung kegiatan yang dilakukan.

1.   Kemitraan dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin

2.   Kemitraan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin

3.   Kemitraan dengan Badan Penelitian Pertanian Lahan Rawa

4.   Kemitraan dengan Petani Binaan

5.   Kemitraan dengan Sekolah-sekolah Sekitar
 

Minggu, 02 Oktober 2011

Pemanfaatan Daun Sirsak sebagai Obat Anti Nyamuk

Berikut merupakan hasil dokumentasi eksperimen yang dilakukan oleh SMAN 6 Banjarmasin.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More