SOSIALISASI GERAKAN 2 IN 1

Sejumlah siswa-siswi SMAN 6 Banjarmasin melakukan aksi turun ke jalan guna menyosialisasikan gerakan 2 in 1 di masyarakat.

KERJASAMA SMAN 6 BANJARMASIN DENGAN PIHAK TERKAIT

SMAN 6 Banjarmasin menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan dan POLDA Kalimantan Selatan guna mendukung gerakan berkendara 2 in 1.

PERINGATAN HARI JADI KOTA BANJARMASIN

SMAN 6 Banjarmasin mengambil tema lingkungan sebagai tema mobil hias yang digunakan untuk konvoi dalam serangkaian acara Peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin.

GREEN GARDEN

Berkebun di sekolah dapat dilakukan guna menghijaukan sekolah dan melestarikan lingkungan.

SAVE OUR EARTH, SAVE OUR NATION

Marilah kita jaga bumi kita demi kelangsungan bangsa dan dunia.

Selasa, 31 Maret 2015

Toyota Eco Youth 9 : Alat Sederhana Penetralisir Air Asam Menjadi Air Layak Konsumsi

Kalimantan Selatan memiliki julukan Kota Seribu Sungai. Julukan ini diperoleh bukannya tanpa sebab. Sungai yang ada di wilayah ini begitu banyak dan sebagian besar masyarakat menggunakannya untuk berbagai aktivitas, seperti kegiatan ekonomi, budaya, sosial dan sebagainya. Namun, sebagian besar lingkungannya tidak hanya didominasi oleh sungai, tetapi juga terdiri dari rawa gambut. Potensi lahan gambut di Kalimantan Selatan sangat besar, yaitu sebesar 17.828 ha dan 80% di antaranya didominasi oleh tanah sulfat masam yang tersebar pada beberapa kabupaten seperti kabupaten Barito Kuala, Banjar, Tanah Laut, dan Tapin. Padahal, air asam berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Hal yang semakin mengkhawatirkan ialah keperluan kehidupan masyarakat Kalsel sehari-hari sebagian besar tergantung dengan hasil rawa gambut tersebut yang memiliki warna kekuningan dan berbau. Akibat yang sering ditemukan pada masyarakat berupa pengeroposan tulang, seperti kerusakan gigi, bahkan ada sebagian masyarakat yang mengalami tulang keropos.

Kondisi itu membuat sebagian masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi rumah tangga, seperti memasak, mencuci, mandi, dan buang air. Sehubungan dengan itu, KIR Greensand SMA Negeri 6 Banjarmasin mengikuti program perbaikan lingkungan. Kami mengikuti lomba Toyota Eco Youth 9 dengan membuat Alat sederhana penetralisir air asam menjadi air layak konsumsi. Alat ini mampu mengubah air yang awalnya memiliki PH yang tinggi sehingga bersifat asam menjadi air yang layak dikonsumsi.

Alat ini memiliki manfaat yang sangat banyak bagi masyarakat. Manfaat tersebut antara lain ada tiga, yaitu : 

  1. Alat ini berguna untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Masyarakat dapat mengolah sendiri alat ini karena bahan-bahan yang diperlukan sangat murah dan mudah didapat.
  2.  Alat ini dapat dijadikan program penyediaan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawa tanah gambut. Oleh sebab itu, alat ini tidak hanya diperlukan oleh masyarakat Kalsel, tetapi juga daerah-daerah lain yang memiliki kondisi lingkungan yang sama.
  3.  Alat ini dapat dijadikan bahan kajian lebih dalam untuk penelitian selanjutnya dalam rangka membantu masyarakat daerah rawa tanah gambut untuk mendapatkan air bersih.
Bahan-bahan untuk membuat alat ini sangat sederhana dan mudah diperoleh. Biaya yang diperlukan juga sangat murah sehingga siapa saja bisa membuatnya sendiri. Alat dan Bahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
  1. Ijuk
  2. Pasir
  3. Arang
  4. Kapur
  5. Abu gosok
  6. Galon
  7. Pipa paralon
  8. Kran air



Ini adalah hasil alat yang kami buat sementara

Mengenai cara pembuatan tunggu artikel selanjutnya yaa....

Jangan Lupa Follow Instagram kami di @sulapairasam


Kamis, 29 Januari 2015

SMAN 6 Banjarmasin Rebut Juara 1 Kementrian Lingkungan Hidup Remaja 2014

Lomba Kementrian Lingkungan Hidup Remaja atau yang dikenal dengan KLHR adalah sebuah ajang perlombaan yang ditujukan kepada SMA/sederajat di Kota Banjarmasin. Lomba ini diadakan oleh Green Ambassador Assotiation Banjarmasin bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

Perlombaan yang diadakan pada bulan Februari - Mei 2014 ini diikuti 7 sekolah di Kota Banjarmasin. Setiap sekolah mengirim perwakilan sebanyak 6 orang. Sistematika lomba ini adalah, setiap sekolah diwajibkan untuk membuat suatu project untuk sekolah yang berhubungan tentang lingkungan hidup. Penilaian lomba ini kurang lebih 3 bulan (februari-maret-april).

SMA Negeri 6 Banjarmasin sebagai Green School di Kota Banjarmasin membuat kurang lebih 20 proyek, antara lain seperti membuat kerajinan dari limbah anorganik, membuat kompos, dan pembudidayaan sayur di Green House dan Green Garden, Dan yang tak kalah menarik adalah Tim KLHR SMA Negeri 6 Banjarmasin mengadakan sosialisasi di 2 sekolah dasar di Kota Banjarmasin.

Tak hanya proyek yang dinilai pada ajang perlombaan ini, tetapi juga penilaian terhadap Busana Daur Ulang yang dibuat sekolah masing-masing, yang mana busana tersebut ditampilkan dan di presentasikan pada Grand Final KLHR 2014 yang bertempat di Aula Kayur Baimbai Pemko Banjarmasin pada tanggal 26 Mei Tahun 2014 yang lalu.

Atas kerja keras, kerja sama dan dukungan berbagai pihak, akhirnya SMA Negeri 6 Banjarmasin berhasil merebut Juara 1 pada malam Inagurasi di Hotel Mercure Banjarmasin.



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More